Ikan Tuna, salah satu ikan yang tinggi kandungan Merkurinya

Ikan Tuna,

Seperti yang kita ketahui bahwa ikan laut merupakan sumber protein asam amino yang lengkap yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Tetapi tidak semua orang menyukai sajian ikan atau seafood, bahkan tidak sedikit juga yang jika makan ikan laut akan terserang alergi. Ikan juga mengandung lemak, meski tidak terlalu banyak. Lemak ikan mengandung lemak tak jenuh yang bagus untuk tubuh.

Berikut adalah kandungan gizi yang terdapat pada ikan :

1.    Selenium

Membantu membuat antioksidan, mencegah kerusakan DNA yang disebabkan zat kimia dan radiasi. Jika kekurangan selenium ini bisa menimbulkan gejala pertumbuhan yang lambat, dystrophy otot, bahkan necrosis jantung, ginjal, dan hati.

2.    Taurin

Formasi dan ekskresi garam empedu, yang dipecah menjadi kolesterol. Taurin juga berperan dalam fungsi retina dan fungsi kognitif.

3.    Omega 3 dan Omega 6

Ikan merupakan salah satu jenis makanan yang banyak disukai masyarakat, tapi sayangnya beberapa jenis ikan diketahui mengandung kadar merkuri yang tinggi. Karena itu masyarakat harus cermat memilih dan mengonsumsi ikan terutama mereka yang hidup diperkotaan karena diperkotaan. Dikarenakan kesibukan yang super tinggi maka untuk memilih jenis ikan untuk dikonsumsi pun kadang terlupakan bahkan tidak peduli. Untuk mereka yang dipedesaan terutama yang bermukim di bibir pantai sama  halnya dengan diperkotaan, bedanya hanya karena di pedesaan tidak cukup informasi yang di dapatkan bahkan informasi sangat minim didapatkan.

Menurut seorang dokter dari departemen gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, DR.Dr.Saptawati Bardosono,MSc, bahwa salah satu ikan yang tinggi kandungan merkurinya adalah ikan tuna. Selain ikan tuna ada ikan mackerel, hiu dan todak. Kenapa dikatakan kandungan tinggi merkurinya? Dikarenakan ikan tersebut bertahan hidup lama dan sangat bergantung pada rantai makanan. Sebaiknya masnyarakat harus waspada akan tingginya kandungan merkuri. Dan bila perlu adanya sosialisasi pada masyarakat.

     Seperti dikatakan dokter tersebut, merkuri merupakan racun bagi saraf, sehingga bila dikonsumsi terutama oleh ibu hamil bisa menyebabkan gangguan pembentukan organ dan sistem saraf janin yang dikandungnya.

     Gangguan saraf yang sering dialami adalah gangguan penglihatan, sensasi, koordinasi gerak tubuh, gangguan bicara, mendengar, berjalan serta kelemahan otot. Kandungan merkuri dalam ikan tersebut tidak akan hilang meskipun sudah melalui proses pemasakan, karenanya bagi ibu hamil, anak-anak, perempuan yang berada di usia produktif dan masyarakat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi ikan laut dalam seperti hiu, mackerel dan ikan lainnya yang diketahui tinggi kandungan merkurinya. Mengonsumsi dua kali seminggu ikan laut atau sejenisnya yang diketahui memiliki kandungan merkuri rendah seperti udang, salmon dan tuna kalengan secara bervariasi. Usahakan untuk mengonsumsi ikan dalam ukuran porsi yang mencukupi atau tidak berlebihan. Mintalah nasehat dari petugas setempat yang mungkin mengetahui kandungan merkuri di laut setempat. Seseorang tetap bisa mendapatkan manfaat dari ikan seperti kandungan protein yang tinggi omega 3 dan sedikit lemak jenuh. Untuk yang bisa link ke dunia internet diharapkan dapat mengetahui dari bacaan lain yang dimuat pada beberapa situs. Dengan demikian informasi dapat update setiap waktu.