SELAMAT DATANG DI BLOG FOTO DAN CORETAN, RESEP MASAKAN, RESEP KUE, BUDI DAYA IKAN, TERNAK HEWAN, LIVE STREAMING , DOWNLOAD, ADMIN DIRUN BIN AHMADI

7.09.2011

Menyelamatkan Populasi Ikan di Sungai


Sepanjang saya kecil hingga seumuran sekarang, terjadi perubahan cara menangkap ikan yang menyebabkan spesies tersebut ‘punah’. Penduduk desa yang awalnya menangkap ikan dengan menggunakan cara-cara sederhana – dalam hal ini kail dan jaring, tiba-tiba berkenalan dengan bahan-bahan kimia. Bahan-bahan kimia ini dianggap praktis dan cepat. Sekali ditaburkan, seluruh ikan ‘teler’ dan muncul ke permukaan. Mudah menangkapnya, waktu yang diperlukan singkat, dan ikan yang ditangkap jumlahnya sangat banyak. Menggiurkan bukan? Sangat!

Cara itu terus menerus digunakan dari bulan ke bulan berikutnya. Kail dan jaring masih digunakan, akan tetapi penggunaan bahan kimia lebih gencar digunakan. Sampai akhirnya spesies ikan disungai itu menghilang. Ketika bahan-bahan kimia itu mulai ditaburkan, hanya ikan-ikan kecil yang muncul. Makin lama ikan-ikan kecil itu tidak muncul. Ikan-ikan itu sudah tidak ada di sungai kami.

Ikan merupakan sumber protein yang berguna bagi tubuh. Di luar negeri, konsumsi ikan terus digalakkan. Itu artinya jumlah ikan yang ditangkap semakin hari semakin bertambah. Apa jadinya jika kita menggunakan bahan-bahan kimia/alat-alat yang membahayakan bagi spesies ikan itu sendiri? Semakin cepat punah bukan? Padahal yang akan mengkonsumsi ikan nantinya tidak hanya kita, tapi juga anak cucu kita.

Bagaimana cara menyelamatkan spesies ikan tersebut agar tidak hilang dari sungai kita? Tidak ada cara lain selain menghentikan penggunaan bahan-bahan kimia untuk menangkap ikan, dan segala jenis alat yang dapat membunuh spesies lainnya dalam ekosistem sungai maupun laut. Menangkap ikan yang telah layak ditangkap dan tidak membunuh ikan-ikan calon regenarasi merupakan tindakan bijak. Dengan demikian kelangsungan spesies ikan disuatu tempat akan terus terjaga sampai anak cucu kita.

Larangan-larangan tersebut, sejauh ini memang telah dituangkan dalam undang-undang oleh pemerintah. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, masih saja ada oknum yang tidak menghiraukan manfaat jangka panjangnya. Oleh sebab itu, penyuluhan-penyuluhan masih diperlukan dari pemerintah kepada masyarakat yang belum tahu akan pentingnya hal tersebut. Untuk sungai yang telah kehilangan spesies ikannya, penanaman kembali dan pemeliharaan  spesies tersebut perlu dilakukan. Namun harus diingat bahwa warga setempat harus menjaga dan mengingatkan satu sama lain bahwa penanaman ikan kembali tersebut untuk manfaat bersama dan jangka panjang. Jadi jangan sampai ada oknum yang menggunakan cara-cara tak bersahabat untuk menangkap ikan, karena hal tersbeut akan merugikan seluruh warga di daerah sekitar sungai tersebut.

Kita sebagai generasi muda juga harus bertekad kuat untuk merubah kebiasaan generasi sebelumnya. Memulai dan memberi contoh untuk menggunakan cara-cara ramah lingkungan dalam menangkap ikan. Bukankah akan lebih menyenangkan jika sungai kita dipenuhi ikan, dan kita dapat menangkapnya (dengan cara yang diperbolehkan tentunya) gratis? Kita akan memperoleh protein tanpa mengeluarkan banyak biaya. Bandingkan jika kita terus menerus menggunakan bahan kimia dan seluruh spesies ikan di muka bumi kita musnah? Sepuluh atau dua puluh tahun lagi kita hanya bisa mengenang bahwa dulu kita pernah merasakn apa yang disebut ikan. Mengerikan bukan?

Tidak ada komentar: