Peluang Bisnis Ikan Sidat Untuk Pasar Ekspor
Budidaya ikan sidat mungkin masih kalah populer dengan
ikan-ikan jenis lainnya seperti ikan lele, gurame, Ikan mas dan ikan lainnya.
Meski demikian potensi bisnis budidaya ikan sidat cukup cerah untuk dicoba. Di
dalam negeri ikan sidat memang belum menempati posisi yang bagus, karena
harganya sangat mahal tapi di negara Jepang, Macau, Taiwan, China dan Hongkong,
Ikan Sidat merupakan ikan yang banyak digemari. Selain digemari karena
kandungan gizi yang tinggi harga ikan sidat sangatlah fantastis, masakan Ikan
sidat di restoran Jepang bisa mencapai
400 ribu satu porsi, sehingga peluang bisnis ikan sidat sangat bagus untuk
ditekuni.
Ikan sidat merupakan salah satu kekayaan laut Indonesia , di
perairan Indonesia sumberdaya benih Ikan sidat cukup berlimpah. Bentuk ikan
sidat mirip dengan belut, namun ukurannya lebih besar. Setidaknya, terdapat
empat jenis sidat, yaitu Anguilla bicolor, Anguilla marmorata, Anguilla nebulosa, dan Anguilla celebesensis.
Awal mula eksport ikan sidat Indonesia mengandalkan tangkapan dari alam, namun
lambat laun budidaya ikan sidat mulai digalakkan.
Ikan Sidat Mulai Dibudidayakan
Ikan sidat sendiri merupakan ikan sejenis belut berkuping ,
namun bentuknya lebih panjang dan besar. Ada yang mencapai 50 cm. Hidup ikan
sidat bisa berada di air asin dan air tawar,saat bertelur ikan sidat
membutuhkan lokasi laut dalam sedangkan ketika tumbuh dewasa mereka hidup di
air payau dan tawar kondisi ini cocok dengan kondisi alam maritim Indonesia.
Banyak orang yang ngeri melihat ikan sidat karena mirip ular
,tetapi konsumen asing menganggap cita rasa ikan sidat enak dan memiliki
kandungan gizi yang tinggi. Harga ikan sidat per kilogram bisa mencapai 300
ribu rupiah.
Menurut data BPPT setiap tahunnya Jepang membutuhkan 150
ribu ton dari 250 ribu ton kebutuhan Ikan sidat dunia, padahal produksi negara
sakura itu hanya 21 ribu ton per tahun. Data ini menunjukkan peluang usaha
eksport ikan sidat yang masih terbuka lebar.
Karena peluang usaha ikan sidat di luar negeri cukup besar
sedangkan di dalam negeri kurang diminati, banyak ikan sidat Indonesia yang di
jual ke Luar negeri dalam bentuk bibit. Hal ini jelas merugikan pelaku usaha
ikan sidat di dalam negeri, karena harga ikan sidat benih dan ukuran konsumsi
terpaut cukup jauh. Nilai ikan sidat akan semakin tinggi jika ukuran dan
bobotnya semakin besar.
Waktu yang diperlukan di dalam budidaya ikan sidat
tergantung ukuran benih yang ditabur. Untuk benih ukuran 200 gram untuk
menghasilkan panen ukuran > 500 gram memerlukan waktu maksimal lima bulan.
Tingkat produktivitasnya juga cukup bagus. Untuk satu ton
benih, diperkirakan bisa menghasilkan 5 ton ikan sidat. Sekarang, semakin
banyak investor yang berkeinginan membudidayakan ikan sidat, sebab, budidaya
ikan sidat dipastikan menguntungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar